wahana generasi aceh

Jembatan Rusak, Ancaman Pendidikan di Aceh Barat

Kerusakan jembatan Cot Manggie di Aceh Barat bukan sekadar masalah infrastruktur, tetapi sebuah ancaman serius terhadap akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah tersebut. Jembatan ini merupakan jalur utama bagi siswa dari SD, MTSN, dan SMA di Cot Manggie untuk mencapai sekolah mereka. Ketika jembatan ini rusak akibat banjir dan tertunda perbaikannya karena alokasi dana ke jembatan Lhok Guci, masa depan generasi muda Aceh Barat dipertaruhkan.

Disaat kondisi air sungai tinggi, pelajar itu tidak bisa bersekolah. Selain itu tantangan terhadap seragam sekolah atau sepatu yang terkadang basah akibat melewati sungai juga menjadi problematika bagi pelajar.

Pendidikan adalah hak dasar yang seharusnya dijamin oleh negara, namun ketika infrastruktur penunjang seperti jembatan tidak dapat diperbaiki dengan segera, hak tersebut terabaikan. Anak-anak yang setiap hari harus menyeberangi jembatan ini untuk bersekolah sekarang menghadapi risiko besar, mereka terpaksa mempertahankan nyawa untuk menempuh pendidikan.

Bencana banjir yang melanda 10 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 20 November 2023 telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur. Sebanyak 79 desa terendam banjir, berdampak pada 4.342 keluarga atau 11.162 jiwa.

Lebih dari itu, banjir yang merusak jembatan ini diduga diperparah oleh aktivitas tambang ilegal, yang semakin menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh warga. Kerusakan lingkungan ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga menghalangi akses mereka menuju pendidikan yang seharusnya menjadi jalan keluar dari kemiskinan dan ketidakadilan.

Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang memberikan kesempatan yang adil bagi setiap anak di Aceh Barat untuk meraih pendidikan. Menunda perbaikan jembatan ini sama saja dengan menunda masa depan mereka.

Mereka berhak atas akses pendidikan yang aman dan layak. Setiap hari yang berlalu tanpa perbaikan jembatan Cot Manggie adalah hari yang hilang dari masa depan mereka.

PUPR Aceh Barat telah mengusulkan perbaikan jangka panjang untuk jembatan Cot Manggie kepada BNPB. Namun, karena telah mendapatkan dana Hibah untuk bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (RR) sebesar 16 miliar rupiah pada tahun 2024, di mana 5,7 miliar rupiah dialokasikan untuk jembatan Lhok Guci, penanganan jembatan Cot Manggie baru bisa dilakukan setelah dana tahap pertama selesai pada Desember 2024.

Sebelumnya, jembatan Lhok Guci yang rusak akibat banjir pada tahun 2023 telah diusulkan untuk diperbaiki dan mendapatkan alokasi dana sebesar 16 miliar rupiah pada tahun 2024.

Namun, pada tahun 2024, jembatan yang menghubungkan Cot Manggie dengan Menuang Kinco juga mengalami kerusakan. PUPR Aceh Barat telah mengajukan proposal baru sebesar 34 miliar rupiah untuk perbaikan jembatan Cot Punti dan Cot Manggie, serta infrastruktur lainnya namun BNPB belum menyetujui anggaran tersebut sampai dana 16 miliar rupiah sebelumnya selesai digunakan.

Dengan artian bahwa dana 34 miliar yang diajukan tidak akan diberikan sebelum dana 16 miliar yang sudah ada digunakan sepenuhnya. Sedangkan dana 16 miliar baru digunakan 5,7 Miliar untuk pembangunan Lhok Guci. Selain itu, kepastian dana 34 Miliar masih kategori angin surga.

Deretan pembangunan yang diajukan oleh PUPR Aceh Barat dalam proposal 34 Miliar:

  1.  Jembatan Gantung Cot Manggi, Kecamatan Panton Reu: Rp6.000.000.000
  2. Jembatan Gantung Tanjong Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI: Rp2.000.000.000
  3. Abutmen Jembatan Rangka Baja Gase – Sipot, Kecamatan Sungai Mas: Rp2.500.000.000
  4. Talud dan Bahu Rangka Baja Babah Krueng Manggi, Kecamatan Panton Reu: Rp800.000.000
  5. Ruas Jalan Meunasah Rayeuk – Pante Cermen, Kecamatan Kaway XVI: Rp750.000.000
  6. Ruas Jalan Kajeung – Tungkop (3 Titik), Kecamatan Sungai Mas: Rp1.000.000.000
  7. Ruas Jalan Kajeung – Seradeuk (5 Titik), Kecamatan Sungai Mas: Rp500.000.000
  8. Talud Jalan Pasie Jumpa, Kecamatan Kaway XVI: Rp500.000.000
  9. Tebing Sungai Krueng Woyla (Paya Baro WT), Kecamatan Woyla Timur: Rp6.500.000.000
  10. Tebing Sungai Krueng Meureubo (Lango, Pante Cermen, Semantok, Babah Lueng, Alue Kemang), Kecamatan Panton Reu – Pante Ceureumen: Rp12.000.000.000
  11. Saluran Irigasi (Lango, Semantok, Lawet, Ketambang, Canggai, Jambak), Kecamatan Pante Ceureumen: Rp2.000.000.000

Pendidikan dan masa depan dipertaruhkan di tangan pemerintah kabupaten Aceh Barat, akses keadilan dan kesetaraan harus menjadi prioritas utama untuk menuju kemajuan, khususnya yang menyangkut pendidikan. Berharap pemerintah pusat memberikan perhatian yang lebih.

Scroll to Top